Suara.com – Penemuan fosil gading gajah purba oleh seorang warga Dukuh Ngebuh, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah jadi sorotan publik. Temuan fosil gading gajah di Sragen itu langsung ditangani oleh Museum Sangiran Klaster Ngebung.
Bahkan penemu fosil gading gajah purba itu mendapat kompensasi dari pihak Museum Sangiran sebesar Rp 1 juta. Simak kronologi warga Sragen temukan fosil gading gajah purba berikut ini.
Kronologi Warga Temukan Fosil Gading Gajah Purba
Fosil gading gajah purba sepanjang 3,25 meter itu ditemukan oleh warga setempat bernama Rudi Hartono (35) yang tengah melakukan penggalian pondasi rumah pada Senin (31/7/2023) sekitar pukul 17:00 WIB. Ketika itu para pekerja bangunan sudah pulang.
Baca Juga:Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Warga Sragen Dapat Imbalan Rp1 Juta, Tuai Pro Kontra
“Awal tahunya saat menggali buat pondasi rumah. Kemarin pekerja sudah pulang, saya nerusin (menggali) sendiri, lalu nemu fosil yang membentang,” kata Rudy pada Selasa (1/8/2023).
Rudy mengetahui benda itu merupakan fosil karena terlihat dari seratnya. Dia lantas melaporkan penemuannya itu ke Museum Sangiran Klaster Ngebung.
Fosil Usia 800 Ribu Tahun
Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran langsung mendatangi lokasi penemuan fosil gading gajah purba temuan Rudy untuk melakukan pemeriksaan. Mereka juga melakukan penggalian selama satu hari di lokasi temuan tersebut.
Pj Penyelamatan Temuan dan Imbalan Monitoring Situs Terpadu Sangiran, Suwita Nugraha mengatakan pihaknya memastikan benda itu merupakan fosil gading gajah.
Baca Juga:Harga Gading Gajah Purba Sragen Capai Rp1,4 Miliar di Pasar Lelang Kolektor
“Untuk fosilnya sudah bisa saya pastikan yakni fosil gading gajah,” kata Suwita di lokasi penemuan fosil gading gajah pada Selasa (1/8/2023).
Namun, Suwita belum bisa memastikan jenis fosil gajah itu jenis Stegodon atau Elephas. Namun dia menyebut perkiraan usia fosil gading gajah di Sragen itu mencapai 800 ribu tahun.
“Kita temukan tuf atau bagian dari gabuh karena warnanya memang kuning, sekitar 800 ribu tahun lalu, memang tua,” jelas Suwita.
Disimpan di Gudang Museum
Selanjutnya setelah pemeriksaan, fosil gading gajah purba itu akan disimpan sementara di storage atau gudang Museum Ngebung. Nantinya fosil itu akan didaftarkan sebagai benda cagar budaya sehingga bisa dikomersialkan oleh penemunya
Lokasi Penemuan Fosil Bisa Dijadikan Objek Wisata
Dengan tegas Suwita melarang temuan gading gajah purba itu untuk dijual. Sebagai gantinya, penemu dapat menjadikan fosil itu sebagai tontonan atau objek wisata dengan memungut biaya.
Rudi selaku penemu serta warga sekitar pun sepakat menjadikan fosil itu sebagai objek wisata setelah dikembalikan oleh museum.
“Biar desa ada ikon wisata, ada pemasukan buat desa dan pribadi, bisa menarik wisatawan ke klaster Ngebung karena museumnya sepi sekali,” ujarnya.
Penemu Dapat Imbalan Rp 1 Juta
Selain itu, Suwita memastikan Rudy sebagai penemu fosil gading gajah purba akan mendapat imbalan atau uang kompensasi. Dia mengatakan kompensasi diberikan dari Museum Sangiran sebagai bentuk apresiasi kepada warga yang telah menyelamatkan fosil.
“Bentuk apresiasi penemu yang melaporkan ada kompensasi atau imbalan dari pihak museum,” kata Suwita pada Minggu (6/8/2023).
Ketika ditanya berapa besaran yang akan diterima Rudy Hartono selaku penemu fosil gading gajah di Sragen, Suwita mengatakan pihaknya masih menunggu perhitungan tim appraisal. Namun dia menyebut jumlah uang yang akan didapat Rudy bisa lebih dari Rp 1 juta.
“Nominalnya nunggu tim appraisal dari kantor kami, belum dilakukan karena anggota tim appraisal masih dinas luar. Seperti ini (fosil gading gajah purba) lebih dari Rp 1 juta, sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah,” ujar Suwita.
Imbalan Rp 1 Juta Terlalu Kecil?
Namun ternyata jumlah imbalan Rp 1 juta dari Museum Sangiran untuk Rudy dinilai masih terlalu kecil oleh warganet. Mereka menyebut nominal itu tak seberapa jika sang penemu menjual fosil gading gajah purba temuannya pada kolektor.
“Murah amat cuma sejuta mending jual ke kolektor mungkin bisa dapet lebih dari segitu,” kata netizen. “Dikit banget, itu kalau dijual ke kolektor kayaknya bisa berkali-kali lipat lebih banyak dapetnya,” sambung lainnya.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Tidak ada komentar